Senin, 24 Desember 2012

DIBALIK BALUTAN ABAYA HITAM, TERDAPAT KEMEWAHAN TIADA TARA


Judul diatas mungkin menimbulkan tanda tanya bagi orang yang membacanya. Sesungguhnya sayapun melewati proses itu. Untuk merangkai kata-kata tersebut menjadi sebuah judul yang dapat dipahami dengan mudah, saya melewati proses bertahap. Mudah-mudahan tulisan dibawah dapat mewakili judul diatas.
 Bagi sebagian besar orang di Indonesia, pemakai abaya hitam yang menutupi tubuhnya dari ujung kepala hingga ujung kaki, selalu dikaitkan dengan penganut aliran ekstrem. Persepsi ini muncul karena abaya hitam secara kontras kelihatan berbeda dengan cara berpakaian orang Indonesia lain pada umumnya. Mereka, para pemakai abaya hitam itu  selalu dianggap eksklusif, baik dari cara berpakaian maupun kehidupan mereka. Saya termasuk orang yang sedikit banyak terpengaruh oleh persepsi itu.
Persepsi saya berubah ketika saya berlibur ke Riyadh ibukota negara Saudi Arabia. Di negara ini, abaya hitam menjadi norma yang wajib dipakai sehari-hari oleh para wanita Arab di negara itu. Warna lain menjadi terlihat asing , seperti yang saya alami. Kerudung berwarna yang saya pakai mengundang pandangan semua mata kesaya. Belakangan saya tahu alasannya, karena saya berbeda dengan norma berpakaian mereka.
 Di kota ini, abaya berwarna hitam tidak cuma sekedar abaya, tetapi abaya berwarna hitam dengan jilbab yang juga berwarna hitam adalah dress code yang umum dipakai oleh para wanita di setiap lapisan masyarakat. Siapapun mereka. Tidak ada batas dan perbedaan, karena semua wanita wajib memakai abaya setiap keluar rumah dan ketika pergi ke tempat umum. Kesan eksklusif seperti yang saya lihat dan rasakan ketika di Indonesia terhadap pemakai abaya menjadi pudar. Jika di Indonesia, memakai abaya hitam adalah suatu pilihan pribadi, di Saudi Arabia memakai abaya hitam adalah kewajiban yang diatur lewat kebijakan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
. Lalu apakah abaya berpengaruh terhadap gerak dan gaul para wanita Arab ini? Saya berhasil mengamatinya lewat kunjungan-kunjungan saya ke beberapa tempat umum dikota itu terutama di mal. Kehidupan di kota Riyadh sendiri baru mulai sehabis shalat Isya. Pagi hari hingga sore hari, Riyadh seperti kota mati, jalanan sepi, pertokoan banyak yang tutup layaknya kota tanpa penghuni. Akan tetapi saat malam hari menyapa, jalanan di pusat kota Riyadh ramai seramai jalanan Jakarta setiap waktu. Pusat keramaian dan tujuan utama penduduk Riyadh adalah mal untuk pasar atas (upscale) yang didisain cantik dan luas. Saya pergi ke salah satu mal di Riyadh, Panorama Mall. Saya ingat ada satu saat dimana ketika saya tiba di pusat perbelanjaan itu mata saya serasa berada di tempat yang suram. Mengapa demikian? Dikarenakan, sejauh mata memandang, yang saya lihat hanya para perempuan yang semuanya mengenakan abaya hitam. Diantara para pemakai abaya hitam , saya juga banyak melihat para wanita Arab yang menggunakan cadar hitam. Sehingga jika dilihat-lihat secara keseluruhan, para wanita ini seperti membawa selubung hitam yang dapat berjalan. Kesuraman warna hitam yang dibawa oleh para wanita tersebut tidak dapat dikalahkan oleh cahaya lampu toko-toko brand international yang saling berkompetisi menjual produknya. Menariknya, bagi saya yaitu, para wanita Arab berselimut hitam ini, hilir mudik di mal besar tersebut dengan tas-tas belanja bertanda merek terkenal yang terdapat di mal itu.
Tangan mereka di kiri kanan penuh dengan tas belanja besar kecil bertanda kemewahan. Saya tertegun menyaksikan gaya belanja mereka. Mereka terlihat seperti histeris akan belanja. Maksudnya histeris akan belanja yaitu kelihatannya tingkat konsumsi mereka untuk berbelanja dan daya beli mereka sangat tinggi. Seringkali saya melihat para ibu dimana tangan yang satu digunakan untuk menggandeng anaknya, sedangkan tangan yang lain digunakan untuk membawa berbagai belanjaan dari berbagi macam brand. Mereka membeli berbagai macam brand seperti Michael Kors, Zara, Tods dan Bath and Beyond dll. Tidak jarang juga sang anak ikut membantu ibunya membawa belanjaan tersebut. Ini adalah satu hal yang berbeda yang saya temukan disini. Jika di Indonesia pemakai abaya hitam terlihat sangat sederhana dan tampil seadanya, disini mereka adalah orang-orang yang dapat berbelanja berbagai produk dengan brand internasional terkenal. Saya lantas bertanya-tanya dalam hati, “apakah mereka membeli baju bukan abaya, dan jika iya dan pasti iya, pada kesempatan kapan mereka akan memakai baju non abaya yang branded itu?”
Pertanyaan saya itu terjawab dengan sendirinya ketika saya pergi ke mal bernama Kingdom Tower. Mal ini dipenuhi oleh berbagai macam toko berkelas internasional yang jauh lebih banyak dibanding mal sebelumnya, dengan target pembeli yang jauh lebih high class. Salah satu keunikan di Kingdom Tower mal  tersebut adalah terdapat ladies floor yang khusus untuk. wanita. Lantai tersebut dijaga oleh satpam dan hanya perempuan yang boleh menikmati lantai tersebut. Didorong oleh rasa ingin tahu, saya naik ke ladies floor tersebut. Pemandangan di lantai itu membuat saya terkaget-kaget. Lantai itu dipenuhi oleh para wanita yang sudah tidak lagi berbalut abaya hitam seperti ketika mereka berada di lantai bawah yang non ladies floor. Mereka tidak lagi mengenaikan abaya, sekarang mereka memakai baju-baju modis seperti layaknya baju baju lain yang non abaya. Model dan warnanya pun bermacam-macam, jauh dari warna abaya hitam yang monoton.
            Jadi ini jawabannya. Para wanita ini membeli baju branded untuk dikenakan pada saat mereka mengadakan acara antar sesama wanita, sehingga mereka pun juga ingin membanggakan pakaian yang mereka kenakan. Pasti mereka juga mengenakannya dirumah ketika mereka berhadapan dengan muhrim mereka. Keluar rumah mereka kembali mengenakan abaya hitam yang seolah menjadi seragam bersama. Jadi saya tahu sekarang, bahwa di balik abaya hitam yang dikenakan oleh para wanita di Arab, terdapat baju-baju modis  bermerek internasional yang up to date. Di balik balutan abaya hitam seorang perempuan Arab ternyata, terdapat kemewahan tiada tara.(fbi)

Behind The Scene of Nouveau


Acara yang keren, semua ada di tangan panitianya. Keberhasilan dan kesuksesan dari nouveau tidak lepas dari kontrol dan kerja dari panitinya yang sangat keras dan penuh keseriusan. Banyak hal yang dilalui panitia dalam menyukseskan acara ini hingga pada puncaknya yaitu pada tanggal 21 Desember 2012 acara ini berjalan dengan keren. Panitia bukan hanya dari kelas 12 dan kelas 11 tetapi juga ada dari kelas 10 yang mayoritas belum pernah mengikuti kepanitiaan dan terjun langsung dalam acara seperti nouveau ini.
Dalam segala kegiatan yang kita lakukan selalu ada suka dukanya. Sama seperti yang dialami panitia nouveau yang berjumlah 180 orang yang terbagi menjadi 12 sie dalam menjalankan tugas mereka. Banyak kendala yang mereka lalui, tetapi juga banyak hal indah yang mereka dapatkan.
“Menjadi panitia itu asik, nambah pengalaman, kompak, tanggung jawab, dan banyak lagi, kalau dukanya, hanya menikmati acara sebentar. Senang kerja sama dengan panitia yang lain dan hasilnya tidak sia-sia, keren dan sukses. Saranku, kalau bisa indoor lebih enak tetapi overall udah kece banget,” tutur Qorri’ Aina salah satu sie sekret dari nouveau saat diwawancarai perihal nouveau. “Susah cari tanda tangan dan saat acara banyak kecolongan rokok. Kalo liat hasil kemarin ya bagus soalnya tidak ada yang anarkis. Suka jadi panitiaya seperti ada ikatan satu sie gitu susah moveon, dukanya bayarnya banyak,” tutur Dinda AP dari sie kamzin seraya tertawa saat dimintai keterangan seputar acara ini dan berharap banyak kejutan untuk acara tahun depan.
“Masalah kendala, susah ngomong ama manager perusahaan yang cerewet apalagi kejam, sering ketemu donator yang mukanya tidak enak dilihat atau gak ikhlas,” jawab Imelda F, sie dana nouveau. Berbeda lagi kendalanya bagi salah satu sie humas, Aldo LMP, yang mengatakan bahwa kendalanya tidak terlalu besar yaitu canggung saat sosialisasi dengan orang lain.
“Sukanya, menambah pengalaman, teman, cerita, aktifitas, dan bertemu dengan artis. Dukanya, kalau ada kesalahan dengan peserta lomba yang kena marah duluan ya sie acara. Kendalanya kurang on time, susah koordinasi masalah waktu. Acaranya sukses yang pasti puas sekali,” tutur Farah Sofia T dari sie acara. Pendapat yang sama juga diutarakan oleh Nasrul H dari sie acara tentang kendala yaitu pengisi acara telat dan ada beberapa miskom. Harapan dari sie acara ini ialah tahun depan dapat lebih baik dan lebih mengejar untuk menjadi acara yang sempurna.(aid)

Minggu, 23 Desember 2012

Cereal 2k12 Epic Ending part 2

        Tanpa terasa empat hari telah berlalu, the Epic Ending pun harus sampai kepada endingnya berbagai perlombaan pun telah menemukan pemenangnya masing masing antara lain Futsal yang dimenangkan oleh XII IA 3 setelah mengalahkan XII IA 4 lewat drama adu penalty lalu di perlombaan Voli lagi lagi XII IA 3 memenangkan pertandingan setelah mengalahkan XI IA 5 di babak final sementara di perlombaan PES XII IA 6 masih menunjukan keperkasaannya sebagai juara bertahan dengan menundukan SOS dengan skor 1-0 kebalikannya di perlombaan Cosplay SOS menjadi juara dengan model cantiknya yang memikat hati juri. hasil ini menuai berbagai protes dari pendukung kelas lainnya yang menilai juri tidak adil karena hanya melihat  dari kecantikan modelnya bukan dari kostumnya bahkan para juri sempat mengajak para model untuk berdansa bersama saat lomba berlangsung yang disambut teriakan 'huuuu' dari para penonton bahkan ada salah satu penonton yang menyeletuk "pak ingat istri dirumah pak" saat melihat aksi juri.
para peserta lomba yang kalah dalam cereal tahun ini mengaku tidak berlarut dalam kesedihan, "ya rasa kecewa si ada tapi akan kami balas di Cemol nanti" seperti kata salah seorang supporter dari Gen 4
sementara itu peserta lomba akustik masih harus menahan nafas karena pemenang dari lomba akustik masih akan diumumkan setelah liburan panjang

      Selain itu kepanitiaan Cereal 2012 masih banyak kekurangan seperti yang dikatakan oleh Muhammad Ihsan P dari kelas X 4 selaku sie olahraga dalam Cereal tahun ini "ya saya merasa panitia Cereal tahun ini banyak kekurangan salah satunya koordinasi antar korbid dengan anggotanya kurang dan waktu yang molor dari yang ditentukan" untuk masalah waktu memang dapat dilihat saat Cereal ini berlangsung.banyak pertandingan yang molor dari waktu yang ditentukan selain itu banyak jadwal pertandingan yang bentrok dengan pertandingan lainnya sehingga peserta harus menunggu sampai pertandingan satunya selesai yang menyebabkan waktu molor dari semestinya selain itu tampak pihak panitia kekurangan wasit untuk mengawasi setiap pertandingan ada saat dimana pertandingan Voli harus ditunda karena menunggu wasitnya selesai mengawasi pertandingan lainnya.
Tetapi selain hal diatas Cereal tahun ini relatif lancar dan sebagaimana mestinya yakni sebagai ajang refreshing dan tempat smalane menjalin kerjasama dan semangat kompetisi yang sehat. (aw)

Rabu, 19 Desember 2012

Cereal 2k12 Epic Ending part 1

Pengumuman lewat  : we are back setelah melewati pergantian atau regenerasi akhirnya kami joer v selaku admin dari blog ini akan kembali mengepost di blog ini secara rutin tiap 1 minggu dua kali (insyaallah)
      Yak kembali ke topik utama,setelah berjuang bersusah payah melewati UAS dan pekan remidi (juga tugas tugasnya yang wow) akhirnya smalane sekalian bertemu lagi dengan tradisi rutin setiap akhir semester ganjil yakni Cereal.

     Cereal tahun ini mengambil tema epic ending, "ya setelah sampai di penghujung semester kita pasti ingin pentup yang epic kan makanya tema dari cereal kali ini adalah epic ending" ujar Brian Patrianoki dari XI IA 1 selaku panitia. selain itu kenapa lambang cereal tahun ini kepala sapi ? "ya cereal itu kan sarapan yang identik dengan susu jadi kita ambil lambang kepala sapi sebagai penggambaran dari sereal yang ngga enak kalo tanpa susu seperti Cereal yang gak akan pas tanpa smalane sekalian" imbuhnya.
Pelepasan balon menadai resmi dibukanya Cereal 2k12
    Senin kemarin (17/12) merupakan peresmian pembukaan Cereal 2012. seluruh kelas di smala dikumpulkan menjadi satu di lapangan tengah untuk memeriahkan pembukaan Cereal 2012 dan dengan diiringi pelepasan balon berwarna warni dan tembakan confetti Cereal 2012 resmi dibuka.

   Cereal tahun ini akan dimeriahkan berbagai lomba antara lain : futsal (antar kelas),voli (antar kelas) PES(antar kelas),basket (Gen),Cosplay (antar kelas),menghias kue (Gen),estafet (Gen),akustik (Gen).

   Ya semoga saja Cereal tahun ini menjadi meriah dan membuat smalane sekalian senang sebelum sport jantung di hari Sabtu saat pengambilan rapor.  (aw)
 

Kamis, 01 November 2012


TRANSISI

Dikarenakan kesibukan dan perubahan yang tidak terduga, kami selaku anggota Joer-V SMAN 5 Surabaya mohon maaf sebesar-besarnya pada pembaca terutama Smalane atas kurangnya update yang kami berikan akhir-akhir ini.

We'll be back soon!

Selasa, 05 Juni 2012

"Inter Arma Caritas, Pararela!"


Tidak asing kan dengan jargon barusan? Ya, itu adalah jargon dari sebuah SS di SMAN 5 Surabaya, yaitu Pararela. PMR-nya Smala ini termasuk salah satu SS yang super sibuk lho!
Katanya nih, dulu Pararela memiliki ruang sekretariat sendiri di ruang yang sekarang digunakan untuk studio musik. Tak berapa lama, sekretariat Pararela pindah ke Galeri. Bingung kan? Jadi dulu Galeri tidak digunakan sebagai jalan umum atau jalan yang menjadi penghubung antara Smala bagian tengah dengan Smala  bagian utara. Ruang Galeri itulah yang digunakan Pararela untuk melakukan segala aktivitas kesekretariatan.  Tapi sekitar dua tahun lalu para Pararelis—sebutan untuk anggota Pararela Smala-- harus legowo karena sekolah memutuskan untuk memindahkan sekretariat mereka pindah ke Sekos, menjadi satu dengan OSIS dan  juga Joer-V.  Walaupun sedikit kecewa, para Pararelis mencoba untuk menerima hal tersebut dengan lapang dada.
Stiker donor darah Pararela (dsp)
SS yang diketuai oleh Fildzah Aulia (XI IA-1) ini sangat berperan aktif dalam lomba-lomba yang diadakan berbagai pihak, termasuk JIMBARA. JIMBARA adalah lomba PMR besar yang diadakan oleh Pemkot Surabaya. Event 2 tahunan ini melombakan sedikitnya 20 jenis lomba, mulai dari Putra Putri Forpis –loba model sejenis Putri Indonesia—sampai Mading 3D. salah satu yang unik adalah lomba Paduan Suara. Tak mau kalah dengan anggota PSGS (Paduan Suara Gita Smala), anggota Paralela juga mampu mengikuti lomba paduan suara JIMBARA tersebut jika mereka berminat menyalurkan bakat mereka di bidang tarik suara. Namun tak hanya mengikuti lomba eksternal, Paralela juga memiliki lomba internal yang ditujukan untuk para Pararelis. Nama lomba tersebut adalah Red Day. Tujuannya tentu untuk mengadu skill PMR antar Pararelis itu sendiri.
Mading SS Pararela (dsp)
Pantas saja Pararela disebut-sebut sebagai SS yang sibuk. Bagaimana tidak? Mereka memiliki 5 jenis latian, yaitu latian rutin, kreatif, fisik, intensif dan gabungan. Ada juga berbagai jadwal pengkaderan, seperti Pra-Diklat, Diklat, Pemantapan, dan lain-lain. Itu belum termasuk event-event yang mereka adakan. Sudah tidak asing kan dengan donor darah dan baksos? Itulah contoh event yang dimotori oleh Paralela. Ada yang berbeda, donor darah yang diadakan oleh Paralela untuk Smalane ini dilanksanakan 2 tahun sekali. Berbeda dengan kebanyakan sekolah lain yang hanya sekali setahun. Tak heran jika kita sering melihat para Paralelis tidak kunjung pulang ketika jam sekolah berakhir, tapi malah berkumpul untuk merundingkan hal-hal tersebut.
Mengenai prestasi? Wah jangan ditanya. Juara daur ulang, Cerdas Cermat, Pertolongan Pertama, Perawatan Keluarga  sering disabet oleh Pararela. Salah satu dari yang terhebat adalah mereka pernah meraih Juara 4 dan 6 Penyuluhan se-Jawa Timur!
Menurut Vicky Wijaya, salah satu Pararelis dari kelas X-9, jika mengikuti SS Pararela maka kita akan mendapatkan manfaat yang besar. Apalagi untuk mereka yang ingin sekali menjadi dokter. Karena materi yang diajarkan Pararela mirip dengan materi perkuliahan kedokteran. Hal tersebut diungkapkan salah satu alumni SMAN 5 yang kini menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran UNAIR . Ada yang tertarik? (dnf/chr)

Notes yang dibuat Pararela sebagai PMR SMAN 5 Surabaya (dsp)

Sabtu, 02 Juni 2012

Belajar dari Five Fight Win

            Smalane tentu sudah tahu bahwa tim basket putra Smala telah memasuki babak Fantastic Four dan akan bertanding hari ini (2/6) di DBL Arena. Walaupun hanya tim putra yang mampu menembus babak ini, bukan berarti kita bisa melupakan perjuangan yang telah ditempuh tim putri Smala. Kali ini, tim Joer-V akan mengajak Smalane untuk melihat kembali usaha dan semangat mereka yang tidak kalah kuatnya dengan tim putra.


SEMANGAT: Tim FFW saat melakukan toss

          Tim Joer-V pun berhasil mewawancarai salah satu pemain tim putri, yakni Kartika Wensdi Renantriandani dari kelas X-9. Dari sinilah kita bisa mengetahui dan mengagumi bahwa tim putri Smala yang akrab disapa Five Fight Win (FFW) ini memiliki semangat, motivasi, dan kerjasama tim yang luar biasa.
          Diakui Tika, sapaan akrab Kartika, FFW melalui serangkaian persiapan fisik maupun spiritual yang tidaklah mudah. “Dulu kita seminggu latihan dua kali, terus semakin mendekati DBL latihannya jadi tiga kali seminggu,” jelasnya. “Terus, ada juga Training Camp. Kami di-camp selama empat hari. Selain mempersiapkan skill seperti fisik dan lain-lain, juga ada pendekatan sama tim. Kita diberi materi-materi supaya lebih deket, lebih nyatu, lebih dapet feel satu sama lain. Kita sharing-sharing antara tim cewek, cowok, sama official,” lanjutnya.
          Tidak hanya itu, FFW juga menambah intensitas ibadah dengan melaksanakan Sholat Sunnah Tahajud. Mereka rutin membangunkan rekan sesama tim secara bergantian. “Caranya, tiap anak menelepon anak yang nomor jersey-nya satu tingkat di atasnya, dibangunin di telepon terus sampai bisa Tahajud. Kalo nggak bisa, ya lompat ke nomor berikutnya. Terus lanjut sampai nomor terakhir, salur-saluran gitu,” ujar pemain bernomor jersey 14 ini.
          Sudah sekian banyak rangkaian program FFW untuk mencapai target, dibarengi usaha sekuat tenaga dan berdoa. Lantas, bagaimana perasaan mereka saat menghadapi kenyataan bahwa mereka harus berakhir di babak Sweet Sixteen? Tika dengan panjang lebar menceritakan semuanya. “Ya, pertamanya kurang bisa ikhlas nerima kalau kita kalah, sampai ada yang menangis juga. Tapi yang lain juga saling nguatin,” ungkapnya. Tika juga menyadari bahwa masih banyak yang harus mereka benahi, termasuk teknik bermainnya sendiri. “Aku ngerasa permainan lawan Gloria di Sixteen kemarin itu bukan usaha maksimal yang kita keluarin. Kita masih bisa lebih hebat dari itu. Kita kemarin kurang berani. Ada yang beda gitu. Aku juga merasa bersalah sama tim, aku punya peluang poin banyak tapi aku nggak bisa manfaatin maksimal. Aku juga kurang tenang buat finishing,” akunya.

KOMPAK: Kebersamaan tim FFW


          Target mereka adalah berada di Big Eightdan mereka kehilangan satu langkah lagi untuk meraihnya. Namun, hal ini tidak menyurutkan semangat FFW. Mereka saling menguatkan satu sama lain, walaupun awalnya terasa perih saat kalah berlaga dengan Gloria. “Tapi sekarang udah mulai bisa nerima, kok. Sekarang udah melihat masa depan, nggak melihat yang lalu lagi. Pengalaman yang lama dilihat kalau latihan nanti aja supaya bisa dapat gambaran buat tahun depan jadi yang lebih baik,” pungkas Tika.
          Smalane, apa yang kita baca barusan adalah sebuah refleksi yang mungkin jarang kita lakukan. Meskipun perjuangan kita sudah maksimal, bisa saja kita menghadapi kegagalan. Dan di saat gagal, mungkin kita hanya bisa mengeluh dan terpuruk tanpa melihat ke depan, serta jarang melakukan introspeksi terhadap apa yang kita lakukan. Kita malah mencari kambing hitam dengan menyalahkan waktu, tempat, keadaan, dan bahkan orang lain, bukannya diri sendiri. Saatnya belajar dari FFW, tentang cara mereka berusaha keras, tetap berdoa dan menyerahkan semua kepada-Nya, saling menguatkan antar anggota tim, tidak menyalahkan keadaan, menerima kekalahan dengan lapang dada, dan menjadikannya pengalaman berharga serta motivasi untuk terus maju.
          Berusahalah untuk bangkit di saat kita jatuh dan evaluasi diri sendiri, batu sandungan apakah yang sudah menggagalkan kita kali ini. Sukses itu bisa diraih meskipun kita pernah gagal. Bisakah kalian meneladani FFW, Smalane? (ram/dia)

Jumat, 01 Juni 2012

Tahukah kalian? Bahwa ternyata bahasa Mandarin adalah bahasa dengan penutur terbanyak di dunia !


         Bahasa Mandarin boleh saja menjadi bahasa internasional kedua setelah bahasa Inggris. Tapi pada kenyataannya, bahasa ini adalah bahasa yang paling banyak dituturkan oleh orang di seluruh dunia. Hal ini bisa terjadi karena jumlah penduduk di China/Tiongkok saat ini diperkirakan hampir mencapai 1,4 milyar juta jiwa dan semua penduduknya diwajibkan bertutur kata resmi dalam satu bahasa yaitu Bahasa Mandarin. Termasuk para imigran dari China yang tetap setia menggunakan bahasa Mandarin walaupun mereka tidak berada di tanah airnya.
         Survey membuktikan bahwa jumlah penutur bahasa Mandarin berjumlah sebanyak kurang lebih 1,5 milyar jiwa. Jumlah ini mengalahkan jumlah penutur bahasa Inggris yaitu sebanyak kurang lebih 500 juta jiwa. Padahal, pengucapan bahasa Mandarin cukup sulit dan rumit. Hal inilah yang dituturkan oleh Ananta Ayu Wulansari dari kelas X-6. “Sebenarnya, yang susah dari bahasa Mandarin itu ya pengucapannya.”. Bahasa yang menggunakan aksara China ini berasal dari sebutan orang asing kepada pembesar-pembesar Dinasti Qing di zaman dulu. Dinasti Qing adalah dinasti yang didirikan oleh suku Manchu, sehingga pembesar-pembesar kekaisaran biasanya disebut sebagai Mandaren (Hanzi: 滿大人) yang berarti Yang Mulia Manchu. Dari sinilah, bahasa yang digunakan oleh para pejabat Manchu waktu itu juga disebut sebagai bahasa Mandaren. Penulisannya berevolusi menjadi Mandarin di kemudian hari.
         Namun bila dilihat di lingkungan SMA Negeri 5 Surabaya terutama siswa-siswi yang memilih kelas bahasa Mandarin, kenyataannya 40 dari mereka mengaku tidak mengetahui bahwa bahasa Mandarin adalah bahasa dengan jumlah pengguna terbanyak di dunia. Nampaknya ini merupakan pengetahuan baru untuk kita.(miw/acr)

Contoh catatan Bahasa Mandarin dan kamus elektronik yang  dilengkapi kamus Mandarin (ayr)

Kamis, 31 Mei 2012

Jujur Redupkan Reputasi?

Sabtu 26 Mei kemarin hasil UNAS SMA serentak diumumkan di seluruh nusantara. Bisa ditebak, rasa syukur tak henti dilantunkan karena 100% Smalane kelas XII lulus dengan nilai yang memuaskan. Namun esok harinya, para Smalane mulai dari guru hingga murid-muridnya dibuat gerah. Penyebabnya, satu headline di sebuah surat kabar ternama di Indonesia ini cukup menohok sekolah-sekolah yang selama ini dikenal memiliki prestise yang tinggi, tak terkecuali SMAN 5 Surabaya; “Sekolah Reguler Kalahkan RSBI”. Ada apa?
Tahun ini, nilai UNAS tertinggi memang didominasi oleh sekolah reguler yang bahkan reputasinya saja jauh jika dibandingkan dengan sekolah-sekolah RSBI. Namun fakta di lapangan berkata lain. Tak urung, para Smalane yang sudah menggelegak ubun-ubunnya pun tak sungkan mengatakan bahwa meskipun peringkat mereka bukan yang terbaik, setidaknya nilai itu didapatkan dengan cara yang jujur, murni berasal dari kerja keras dan kemampuan mereka.

INTENSIF : Potret siswa yang sedang mengerjakan latihan soal (als)

“Namun jika dicermati tiga tahun ini, SMAN 5 nyaris tak pernah berada lagi di peringkat 1.”

Sebaris kalimat dalam artikel surat kabar tersebut seolah menegaskan bahwa UNAS masih menjadi tolok ukur bagi pemerintah maupun media untuk menilai tingkat keberhasilan suatu sekolah. Yang menjadi kontroversi adalah apakah dengan adanya fakta bahwa menjauhnya Smala dari peringkat atas nilai UNAS menunjukkan kualitas Smala yang menurun pula?
Kalau kita memang memiliki kemampuan yang maksimal, kita pasti bisa membuktikan bahwa bocoran sehebat apapun tidak akan menggoyahkan reputasi kita sebagai sekolah terbaik. Nyatanya meskipun kita jujur, toh mau tidak mau kita harus mengakui bahwa kemampuan kita yang jujur itu terbukti masih di bawah mereka yang tidak jujur,” – Bu Mei (Rabu, 30 Mei 2012; saat pembelajaran Geografi di X-2)
Pendidikan dan media boleh jadi saling tutup-menutupi, berlomba menyorotkan lampu spotlight pada satu objek yang sedang layak tonton sementara banyaknya cacat proses belajar-mengajar yang lain disembunyikan di dalam gelapnya panggung pendidikan. Nilai UNAS yang begitu tinggi dan prosentase kelulusan yang nyaris 100% di Surabaya menggelapkan kenyataan bahwa joki dan bocoran soal masih berkeliaran di detik-detik menjelang UNAS setiap tahunnya. Namun kita patut berbangga, karena jumlah siswa Smala penerima SNMPTN Undangan termasuk kedua yang tertinggi di Surabaya dengan total 53 siswa. Tak tanggung-tanggung, berbagai fakultas dengan passing grade tertinggi seperti FK UI, FK UA, FTI ITB, dan FTTM ITB berhasil diraih oleh mbak-mas Smalane kelas XII. Dengan kejujuran, mereka membuktikan bahwa kualitas mereka tak hanya terbatas UNAS, melainkan persaingan dengan ribuan calon mahasiswa Indonesia lainnya untuk menempati bangku di berbagai universitas bergengsi.
Tinggal kita sebagai Smalane yang akan membuktikan, apakah integritas dan kejujuran kita mampu menggeser anggapan bahwa bertindak jujur saat UNAS tak akan mendapat peringkat tinggi baik di tingkat kota, provinsi, maupun nasional. Di zaman sekarang, bertindak jujur layaknya berjudi dengan nasib—kita tak tahu apakah kebaikan yang kita pertaruhkan itu akan menuai buah yang manis ataukah menjadi bumerang yang siap menyerang kita setelahnya. Namun dengan kejujuran, pada akhirnya kitalah yang kemudian akan mampu menyanyikan lagu 'Smalane suci dalam pikiran, Smalane benar jika berkata,  Smalane tepat dalam tindakan, Smalane dapat dipercaya' sambil tersenyum penuh kebanggaan. (cay)

Rabu, 30 Mei 2012

Telah Siapkan yang Lain dari yang Lain


Menjadi seorang dancer bukanlah hal yang mudah. Latihan dance bisa dibilang sangat melelahkan karena harus melakukan gerakan-gerakan yang membutuhkan energi yang cukup banyak. Selain itu, juga diperlukan power dan keluwesan setiap melakukan gerakan dalam menari. Apalagi jika hal-hal tersebut harus diiringi dengan belajar yang seimbang.  

Hal tersebut juga dirasakan oleh SDC atau Smala Dance Crew, salah satu SS di SMAN 5 Surabaya yang berkecimpung dalam hal tari modern. Kali ini, SDC ikut mengukir nama Smala dalam kejuaraan DBL 2012. Tak mau kalah dengan tim basket Smala yang telah masuk babak Big Eight, SDC ikut berhasil memasuki babak Top Ten Dance Competition DBL 2012.

SDC yang sukses mempertahankan prestasi mereka  tahun lalu mengaku awalnya sempat merasa kurang percaya diri. “Awalnya kita agak pesimis, tapi senang juga masih bisa masuk Top Ten. Yang penting nggak boleh puas dulu karena masih ada langit di atas langit.” ujar Hanun Ariibah kelas X-8, salah satu anggota SDC, saat ditanyai akan perasaannya dapat memasuki babak Top Ten.

SDC yang akan berjuang dalam babak Top Ten Dance Competition DBL  2012 (mfa)

“Karena penilaiannya itu berdasarkan penampilan pertama, walaupun penampilan berikutnya ikut mempengaruhi. Padahal penampilan pertama kita kurang memuaskan.  Alhamdulillah sekali kita tetap bisa masuk.sahut Bethari Bintang kelas X-6 yang juga merupakan salah satu anggota SDC menambahkan.

            Di balik kesuksesan mereka ini, tentu saja penuh dengan segala perjuangan keras. Latihan rutin setiap hari mulai pukul lima sore hingga sembilan malam giat mereka lakukan. Mereka bahkan rela mengorbankan jam pelajaran demi berlatih untuk kejuaraan tersebut. “Selama bisa bagi waktu sih bukan masalah. Selain itu SDC bagiku juga olahraga sehari-hari karena membuat aku tetap fit.” tukas Camilla Amanda kelas XI Akselerasi.

 Meski begitu, meninggalkan pelajaran bukan alasan bagi mereka untuk melalaikan tugas sebagai pelajar.Demi menyiasati masalah tersbebut, di sela-sela latihan mereka seringkali belajar bersama untuk mengejar ketertinggalan di sekolah.

Soal konsep untuk babak Top Ten, SDC masih merahasiakannya. “Lihat saja penampilan kami tanggal 2 Juni nanti, ya! Akan ada penampilan yang lain dari pada yang lain, pokoknya harus nonton.” kata Rezza Nadear kelas XI IA 5, sengaja membuat penasaran. (mir/tio)

Selasa, 29 Mei 2012

Abstrak, Sejuta Makna


Seni—satu kata yang mengandung banyak arti di dalamnya. Dan ketika arti-arti itu dijabarkan, bisa jadi terlalu sederhana, atau justru menjadi kompleks.

Mengutip dari Wikipedia, seni adalah proses dari manusia dan merupakan sinonim dari ilmu. Tak jauh berbeda dengan pendapat Bapak Fisika Dunia, Albert Einstein, yang menyatakan bahwa seni adalah sebuah cabang dari pohon yang juga memiliki dua cabang lainnya, yakni agama dan ilmu pengetahuan. Sedangkan pada waktu yang berlainan dalam film Midnight in Paris, Gertrude Stein (Kathy Bates) mengatakan bahwa seni ada sebagai penawar racun bagi kekosongan dalam jiwa seseorang.

Lalu, bagaimana dengan seni di mata Smalane?

Karya dari hasil luapan emosi seseorang.” –Antania XI IA 9, Kordiv Layouting SS Joer-V

Cinta. Seni dari hati. Kalo hati tidak beres, seni tidak beres.” –Bianda, Ketuas SS Karawitan

Seni itu ekspresi orang yang sifatnya abstrak tapi indah. Yang muncul pertama kali saat denger kata seni itu.. Bakat, keterampilan, hasil karya.” –Valmay X-7, anggota SS Tari


Seni itu sesuatu yang indah, yang bisa dinikmati. Jujur aja kalo denger kata seni, yang ada di pikiranku saat itu lukisan.” -Shafira Aulia XI IA 5, Ketua SS Tetris.

 Setiap orang punya pandangan yang berbeda-beda terhadap seni. Seni sendiri sulit jika harus didefinisikan, ia mempunyai banyak makna tergantung dari mana kita melihatnya. Bahkan seni itu tergolong sulit untuk dinilai karena setiap individu punya rasa sendiri-sendiri terhadap suatu hasil karya. Namun, dari seni pulalah kita belajar banyak hal. Keindahan, ekspresi diri, kepekaan, dan kreativitas adalah beberapa hal yang kita dapatkan saat kita belajar seni. Setiap detik kehidupan kita juga tidak jauh-jauh dari yang namanya seni. Lalu apakah Smalane sudah menemukan makna sesungguhnya dari satu kata sederhana ini?
           
  Ada satu pernyataan menarik dari seorang Smalane, Deafitri Puspitasari X-9, yang berpendapat bahwa seni di Smala masih belum berkembang dengan baik. “Kebanyakan masih mementingkan hal-hal di bidang akademis. Seni itu cuma jadi bahan dalam pelajaran, di luar itu masih kurang,” ujar salah satu anggota PSGS yang pandai bermain piano ini. Nah, bagaimana menurutmu? Apakah kita memang belum mengembangkan seni dengan baik? Kalau belum, yuk kita mulai dari sekarang! (ars/nla)


Sosok Smalane Lain di Masjid



Ketika semuanya sedang sibuk-sibuknya pulang, seorang siswi penghuni kelas X-6 bernama Elvia malah sedang asyik-asyiknya menyapu Masjid An-Nuur bagian akhwat. Wah, terpuji sekali ya salah satu Smalane ini yang begitu semangatnya menjaga kebersihan di masjid Smala. “Itu sih udah biasa soalnya nggak srek gitu kalo liat masjid kotor,” kata siswa yang menjadi korbid di salah satu acara SSKI, Aladdin 2012.
Kegiatan membersihkan masjid Smala ini sudah menjadi tugas para pengunjung masjid itu alias Smalane. Tak perlu harus mengepel seluruh masjid, cukup menata rukuh yang dipinjam apabila tidak membawa dengan rapi dan tersusun kembali seperti semula. Para pengurus SSKI di divisi Kemasjidan sudah memiliki trik tersendiri untuk menjaga masjid An-Nuur tercinta tetap rapi dan memiliki banyak pengunjung tiap harinya. Tidak harus menjadi pengurus SSKI untuk mau menjaga masjid kita, cukup selalu menjadi Smalane yang cinta kebersihan di setiap saat saja sangatlah cukup.
Jiwa sosial Smalane pun muncul ketika melewati sebuah kotak infaq berwarna kuning dengan ukuran yang lumayan besar di masjid. Alhamdulillah, masih ada yang peduli. Termasuk juga Elvia. Dengan spontan, ia mengeluarkan beberapa uang dan memasukkannya ke dalam kotak tersebut. “Mumpung kantong masih ada isinya, kenapa nggak dipake buat berbagi sama yang lain?” tutur Elvia dengan bijaksana. “Lagipula diatasnya juga ada poster yang menarik yang bikin kita tergerak buat beramal. Jadi tambah pingin berbagi,” tambahnya. Luar biasa bukan?
Sudah beramalkah kalian hari ini? (dsp)
 Banyak sekali poster, slogan, dan beragam hasil karya tangan Smalane sendiri untuk saling mengingatkan satu sama lain. Namun, tanpa adanya niat awal dan kesadaram dari tiap-tiap insan, sebuah perbuatan baik pun tak akan terlaksana. Seperti sebuah kutipan salah satu buku menarik, “Beramal takkan kan mengurangi jumlah kekayaan duniamu. Justru dari hal kecil itu, kekayaanmu akan bertambah di dunia maupun di akhirat.” (chr/dnf)

INFAQ: Meskipun sederhana namun berarti. (dsp)



Elvia membersihkan masjid An-Nuur. (dsp)