Rabu, 05 Februari 2014

Koran "Tiket Masuk" Oprec S2LC 2014


Menempati ruang kelas XII IPA 6, XII IPA 7, dan XII IPA 8, semarak oprec S2LC (Smala Science and Linguistic Competition) 2014 hari kedua (Selasa, 04/02) terasa hingga sepanjang koridor di depannya. Riuh rendah Smalane yang hendak berkontribusi pada kepanitiaan yang satu ini menambah seru suasana sore hari. Diadakan sepulang sekolah mulai pukul 15.30 sampai 16.30, oprec yang rencananya diselenggarakan dua hari bertutut-turut itu menyita perhatian banyak Smalane. Oprec (Open Recruitment) kepanitiaan rasanya memang sudah menjadi “ritual” khusus dalam pembentukan susunan panitia kegiatan di Smala. Siapa saja boleh ikut, asal memenuhi syarat.
Namun, ada yang baru di oprec S2LC kali ini. Sebagai persyaratan tambahan, Smalane yang mengikuti oprec diminta menyerahkan koran baik baru maupun bekas sebagai “tiket masuk”. Dengan berbekal satu eksemplar koran saja, Smalane sudah bisa mengikuti oprec berbagai sie hari itu. Sistem penghitungannya adalah per hari, artinya bila hari itu sudah menyerahkan satu eksemplar koran maka bebas mengikuti oprec sie apapun, namun bila hari berikutnya mengikuti oprec lagi maka perlu memberikan koran yang lain lagi.
Koran "tiket masuk" oprec S2LC (rf)
 Sebenarnya, buat apa sih koran-koran tersebut?
            “Koran-koran itu semacam bukti nyata kesungguhan Smalane buat ikut oprec S2LC ini gitudeh,” jelas Dika, X IPA 3, yang kala itu bertugas jaga di pintu XII IPA 8. Di setiap pintu ruang kelas yang digunakan untuk oprec memang dijaga oleh beberapa BPH panitia S2LC, yang selain mengawasi jalannya oprec juga bertugas mengumpulkan koran “tiket masuk” dari Smalane.
Kebijakan koran “tiket masuk” yang digencarkan panitia S2LC ini merupakan suatu inovasi baru yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Menurut Alan, XI IPA 3, selaku Bendahara 1 S2LC 2014 ini, kebijakan tersebut merupakan ide bersama yang terlahir melalui musyawarah BPH bersama dengan korbid kepanitiaan S2LC itu sendiri. Ternyata, selain sebagai salah satu indikator kesungguhan Smalane dalam mengikuti kepanitiaan yang satu ini, koran-koran tersebut juga turut menyumbang dalam segi materi terhadap kelangsungan acara S2LC. Bagaimana tidak, setelah terkumpul koran-koran itu nantinya akan dijual pada pengepul untuk kemudian hasil penjualannya dialokasikan pada anggaran dana kegiatan S2LC.
            Respon dari Smalane terhadap kebijakan koran “tiket masuk” itu ternyata juga cukup positif. Dinda, X IPA 6, salah satunya. Ia mengaku sudah ingin berpartisipasi dalam kepanitiaan S2LC bahkan sejak masih duduk di bangku SMP. Tentang koran sebagai tiket masuk, Ia tidak ambil pusing. “Kalo aku sih mikirnya positif aja, soalnya kalo butuh koran berarti butuh dana banyak, berarti acaranya nanti bakal spektakuler!” ungkap Dinda ketika ditanya pendapatnya mengenai koran “tiket masuk” tersebut.
Antrean panjang oprec S2LC hari kedua (hads)
            Oprec kepanitiaan S2LC memang cukup diminati oleh Smalane, terutama bagi para “veteran” S2LC. Mereka yang telah mencicipi serunya berkompetisi di ajang S2LC ketika masih SMP dulu tentu merasa ingin menjadi bagian dari acara tersebut. Walau begitu, antusiasme Smalane secara keseluruhan memang terbilang ramai. Tak heran, pada pelaksanaan oprec hari kedua, pendaftar membludak. Panjangnya antrean ternyata tidak sebanding dengan “jam malam” yang telah ditetapkan sekolah yaitu pukul 16.30 sore. Alhasil, oprec yang dijadwalkan selesai dua hari terpaksa nambah menjadi tiga hari. Oprec lanjutan tersebut dilaksanakan hari ini (Rabu 05/02) sebagai tambahan waktu bagi Smalane yang belum sempat melakukan wawancara.
            Dari Smalane, untuk Smalane. Memang begitulah prinsip yang tengah disosialisasikan panitia S2LC dalam pelaksanaan oprec tahun ini. Ide-ide segar seperti koran “tiket masuk” menjadi awal yang baik bagi kegiatan yang telah dinanti-nanti ini. Setelah sukses dalam menyelenggarakan oprec sebagai langkah awal persiapan S2LC, agenda selanjutnya adalah pengumuman hasil seleksi panitia dan pelaksanaan pleno. Bergerak cepat dalam tahap persiapan, S2LC diharapkan sukses memberi kesan positif bagi pihak ekstern maupun intern terhadap Smala maupun Smalane. (snf)
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar