Sabtu, 12 Januari 2013

Golden Generation: Buku Inspiratif dan Motivatif Karya Calon Pemimpin Peradaban



                     Benda yang erat kaitannya dengan jendela dunia ini selalu menemani Smalane untuk haus akan ilmu pengtahuan. Pasti pembaca sekalian sudah  tidak asing dan bisa menebak benda tersebut kan? Ya, buku pengetahuan dan kumpulan karya sastra. Membaca buku pengetahuan dan karya sastra bagi Smalane adalah suatu kebiasaan yang sudah melekat dan menjadi identitas di setiap diri Smalane. Ditambah lagi, dengan adanya program literasi yang berlangsung selama 30 menit sebelum proses pembelajaran dimulai. Tidak hanya program literasi yang dicetuskan oleh pihak sekolah, akan tetapi sekolah juga akan merambah prestasi nasional yaitu dengan mendaftarkan Smala sebagai salah satu sekolah yang terbanyak dalam hal membaca buku pada Rekor Muri Indonesia. Hal tersebutlah yang mendasari diterbitkannya buku yang berjudul Golden Generation yang bertujuan untuk meningkatkan budaya baca dan tulis di kalangan siswa dan merupakan salah satu wujud aplikasi dari visi sekolah.
                     Buku Golden Generation ini mengangkat tema tentang Indonesia Menuju Emas. Buku ini sangatlah inspiratif dan memberikan pengaruh atau kesan positif bagi para pembacanya, bahwa Indonesia menjadi suatu negara adidaya dan makmur bukan sebuah hal fiksi belaka. Sesuai dengan temanya, buku ini memberikan banyak ide dan berbagai pendapat yang membangun serta menggunakan sudut pandang yang berbeda. Yaitu, bagaimana mempunyai sumber daya manusia yang berpotensi baik agar dapat memetik  hasil dari ideologi bangsa ini yang selama bertahun-tahun lamanya hanya menjadi suatu agenda yang belum terlaksanakan. Terbitnya buku ini menjadi suatu gebrakan untuk memunculkan sastrawan muda yang andal di kalangan siswa. Karena buku ini berisi kumpulan cerpen, puisi, dan esai yang diambil dari beberapa Smalane yang menjadi perwakilan kelas. Karangan yang terkumpul berjumlah 333 karangan. Lalu karangan-karangan tersebut diseleksi oleh dewan juri dari UNESA dan dibukukan. Buku ini terbit pada bulan Desember 2012 dan dibagikan pada saat pengambilan laporan hasil belajar. Buku ini juga mendapat berbagai dukungan positif salah satunya adalah siswa Smala tahun 1975-1979 "Saya salut kepada para penulis muda Smala, para guru pembina, dan tentu saja sang editor serta sang penggagas kumpulan ini. If you write, you live on, and you leave a legacy." ungkapnya dengan bangga.
                       Perlu diingat bahwa suatu bangsa akan menjadi bangsa yang maju apabila pemerintah dari bangsa tersebut mampu menghargai budaya dan bahasa yang selama ini menjadi cri khas dan menjadi identitas dari bangsa tersebut, Dan juga mampu menghargai dan mengembangkan  hasil karya dan prestasi anak bangsa agar terciptanya pemerataan dalam bidang pendidikan. (ddy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar