Pencapaian Membanggakan Indonesia di Tahun 2012
Indonesia
patut bangga pada dan berkata “WOW” untuk para ilmuwan pribumi yang di tahun
2012 ini berprestasi membanggakan dalam keterlibatannya dalam menyumbangan
temuan-temuan dalam ilmu pegetahuan. Apa saja yang berhasil mereka temukan
sepanjang tahun 2012?
1.
Temuan
Tata Surya Tertua
Dr. Johny Setiawan, astrofisikawan
asli Indonesia dan berkarya dalam penemuannya di Max Planck Institute for
Astronomi, berhasil menemukan tata surya tertua yang berusia 12,8 milyar tahun.
Tata surya ini anomali karena
bintang induk planet miskin logam.
Bintang induk tata surya tersebut
dinamakan HIP 11952 (Sannatana yang artinya abadi), sesuai penamaan objek dari
katalog Hipparcros. Kedua planet yang mengorbit pada bintangnya dinamakan HIP
11952 b dan HIP 1152 c.
Sistem tata surya ini diperkirakan
terbentuk saat galaksi Bimaskti belum terbentuk. Jarak tata surya ini hanya 375
tahun dari bumi.
“Ini sama perumpaannya dengan
menemukan benda arkeologi di pekarangan rumah sendiri”, ungkap Johny (23/3/2012).
2.
Penerbangan
Perdana UAV Terbesar di Asia
Pesawat tanpa awak (Unmanned Aerial
Vechile-UAV) bernama Joshapat Laboratory Large Scale Experimental Unmanned
Aerial Vechile (JX-1) yang dikembangkan oleh Josaphat Tetuko Sri Sumantyo,
ilmuwan Indonesia yang berkarya di Jepang, merupakan UAV terbesar di Asia.
“JX-1 sementara ini terbesar di
Jepang, dan mungkin Asia,” ungkap Josaphat dalam wawancara via email dengan
Kompas.com (16/6/2012).
UAV
ini berhasil diterbangkan perdana pada 7 Juni 2012 di Fujikawa Airfield. UAV
ini nantinya akan menjadi tulang punggung riset penginderaan jauh. Malaysia dan
Jepang sudah meminati teknologi ini.
3.
Ternyata Indonesia Merupakan Nenek Moyang
Penduduk Madagaskar
1.200
silam, puluhan wanita Indonesia mendirikan koloni Madagaskar, ungkap para
ilmuwan, Rabu (21/3/2012) dalam sebuah penelitian atas salah satu episode
paling aneh dalam pengembaraan manusia.
Pulau
Madagaskar 1.200 silam dihuni orang Afrika daratan utama dan juga orang
Indonesia yang berkediaman 8.000 km dari sana.
Sebuah
tim riset yang dipimpin Murray Cox dari Massey University Selandia Baru
meneliti DNA untuk mendapatkan berbagai petunjuk untuk menjelaskan teka-teki
migrasi tersenut.
Diteliti
dari bahasa, penduduk Madagskar menggunakan dialek-dialek yang asal-usulnya
dapat ditelusuri ke Indonesia.
Bukti
lainnya tentang pemukiman orang-orang Indonesia itu beraal dari pemuan cadik,
peralatan tani, alat musik, dan cara bercocok tanam.
Ada
sebuah teori bahwa para wanita Indonesia yang mendirikan koloni Madagaskar,
menggunakan sebuah perahu yang melakukan suatu perjalanan lintas samudera
seccara kebetulan. Pemikiran itu didukung oleh simulasi pengarunga laut yang
menggunakan arus samudera dan pola-pola cuaca monsoon, papar tim Cox. Bahkan
semasa Perang Dunia II, bangkai kapal-kapal yang dibom dekat Sumatera dan Jawa
terbawa arus hingga ke Madagaskar pula.
4.
Badak
Sumatera Melahirkan Anak Jantan
Badak Sumatera di penagkaran Way
Kambas Lampung, melahirkan anak jantan yang diberi nama Andatu, pada Sabtu
(23/6/2012). Keberhasilan pembiakan badak Sumatera ini telah ditunggu selama
124 tahun.
“Alami dan tidak ada masalah, pagi
tadi sudah menyusui, dan Alhamdulillah, ini
merupakan pesta besar bagi konservasi sumber daya alam, khususnya badak, karena
sangat sulit,” kata Sumarto, Kepala Pusat Informasi Kementrian Kehutanan.
5.
Fisikawan
Indonesia di Balik Perburuan Partikel Tuhan
Suharyo Sumowidagdo, fisikawan
Indonesia, ternyata juga terlibat dalam perburuan partikel Tuhan dalam
eksperimen Large Hadron Collider (LHC) Organanisasi Eropa untuk Penelitian
Nuklir (CERN).
“Saya menjadi anggota kolaborasi
eksperimen CMS (Compact Muon Solenoid) setelah menyelesaikan PhD fisika partikel
di Amerika Serikat, tepatnya tahun 2008,” ungkap Haryo saat dihubungi via email
oleh Kompas.com pada Kamis (5/7/2012).
Hatryo ikut serta dalam pembuatan
software sistem kendali bagi detektor muon (salah satu partikel penyusun
materi). Detektor berada 100 meter di bawah tanah sehingga pengendalian harus
dilakukan jarak jauh dengan sistem kendali. (aza)
SUMBER TERKAIT:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar