Berbicara tentang pers, bagi
orang-orang yang mendengarnya mungkin langsung terbayang dengan wartawan dan
media massa. Definisi pers sebenarnya merupakan badan yang membuat penerbitan
media massa secara berkala. Dalam UU Pers no. 40 tahun 1999, Pers adalah
lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan
jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan
menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan
gambar, serta data dan grafik maupun alam bentuk lainnya dengan menggunakan
media cetak, media elektronik dan segala jenis saluran yang tersedia.
Ketua Dewan Pers Bagir Manan yang
merupakan salah satu pembicara pada Konvensi Media Massa di Novotel Manado
Convention Centre pada hari Jumat (8/2/2013) menyampaikan bahwa pers yang bermutu
akan menjadi salah satu indikator kemajuan suatu bangsa.
Menurut Bagir, pers yang bermutu
adalah pers yang dikelola dan dijalankan secara profesional, memenuhi segala
standar etik serta semua syarat jurnalistik. Yang jelas, sambungnya, pers
bermutu tidak mungkin bermakna statis tapi dinamis. Mutu pers ditentukan oleh
perkembangan, tuntutan, dan kebutuhan lingkungan yang senantiasa berubah.
“Kesadaran makna pers bermutu
semacam itu akan mendorong insan atau pengasuh pers selalu berpikir ke arah kemajuan
dan menemukan kebaruan (newsness),
jauh dari sikap kemapanan. Sekali lagi perlu
dicatat, demokrasi bagi bangsa Indonesia secara serentak terdiri dari dimensi
politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Hanya dengan dimensi yang luas itu,
demokrasi adalah wajah peradaban. Untuk itu semestinya pers yang hanya akan
hidup bebas atau merdeka apabila ada demokrasi, memikul tanggung jawab
mewujudkan demokrasi yang matang, sehat, bertanggung jawab, dan berdisiplin,”
imbuhnya.
“Pers yang ideal itu yang menyajikan berita
secara profesional, sesuai fakta, dan dapat dipercaya karena peran pers bagi
suatu negara atau kelembagaan adalah untuk mengetahui kondisi dari negara atau
kelembagaan itu. Fungsi pers kan menyediakan media informasi yang akurat memang,”
tutur Alfian Ravi Roshan kelas X-3.
Karena sekolah juga merupakan suatu
lembaga, pers dibutuhkan sebagai kacamata bagi warga sekolah untuk selalu
meningkatkan kinerja menurut perannya masing-masing. Dalam hal ini, SS Joer-V
di SMALA, turut berupaya untuk memunculkan bibit-bibit unggul jurnalis dari
para smalane yang turut berpartisipasi demi terciptanya pers yang bermutu dan
ideal dalam lingkup sekolah maupun luar sekolah.
Dikaitkan dengan pers bermutu,
demokrasi juga merupakan garda utama kemerdekaan pers. Pers bermutu membutuhkan
demokrasi yang juga bermutu.(aza)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar