Jumat, 25 Mei 2012

Pelajaran Bahasa di Mata Si Kembar, Dini dan Dina


Si kembar Dina dan Dini kelas XI- aksel. (ayr)
                        “Pelajaran bahasa ini adalah pengalaman baru yang berharga.” ujar Sang kakak, Adinda Ayu Dyah Rahadini atau Dini, saat ditanya mengenai perasaannya kala menjumpai pelajaran bahasa di SMA Negeri 5 Surabaya. Tak berbeda dengan kakaknya, Adinda Ayu Dyah Rahadina atau Dina, juga merasa hal yang sama. Si kembar asal Jember ini menjadi siswa di SMA Negeri 5 Surabaya sejak November 2011 dan kini berada di kelas XI Akselerasi. Pada awal registrasi siswa pindahan, mereka dihadapkan pada tiga pilihan bahasa, Jerman, Jepang, dan Mandarin. Keduanya dengan mantap memilih Jerman. “Sejak awal memang sebenarnya sudah tertarik ke Jerman, nggak tau kenapa.” jelas Sang adik yang biasa disapa Dina.
                        Jika saat ini banyak siswa kelas X yang minatnya mulai berkurang dalam mengikuti pembelajaran pelajaran bahasa, hal ini sangat berbeda dengan anggapan Dini dan Dina, mereka sangat excited dan menganggap penting pelajaran tersebut. Berbagai upaya pun dilakukan agar bisa mengikuti pelajaran bahasa dengan baik. “Ya karena kami masuk Smala ini waktu pelajarannya uda di tengah-tengah, kami berusaha memahami sendiri. Tapi karena nggak mudeng-mudeng akhirnya kami les di bimbingan Bahasa Jerman. Biar lebih mudah dan ngejar ketertinggalan kami.” jelas Dini.
                        Menurut mereka, ada aspek yang perlu dibenahi dalam pembelajaran pelajaran bahasa di SMA Negeri 5 Surabaya yaitu cara pembelajaran yang digunakan. “Disekolah memang mudeng, tapi cuma sedikit. Kalau di les-les-an itu lebih enak. Ada speaking writing, sama listening gitu. Jadi lebih menyenangkan.” papar Dina. mereka berharap agar ada inovasi-inovasi baru yang lebih variatif agar proses pembelajaran terasa lebih menyenangkan. Walaupun cara pembelajaran di sekolah tidak semenarik di tempat les mereka, mereka tetap mengapresiasi penuh pelajaran bahasa di Smala dan tidak pernah menyesal mendapatkan pelajaran bahasa.
                        Selain minat yang berkurang, banyak dari siswa kelas X yang ingin pindah dari pelajaran bahasanya. Hal ini disebabkan karena ada bahasa lain yang dianggap lebih menarik dibanding bahasa yang sedang dipelajari kini. Namun, dimata kembar identik ini, bahasa yang dipilih mereka sudah tepat dan mereka yakin bahwa pelajaran bahasa ini kedepannya pasti akan berguna bagi kehidupan mereka. Saran dari Dina dan Dini bagi SMA Negeri 5 Surabaya terutama dalam berlangsungnya pelajaran bahasa adalah dengan ditambahnya inovasi-inovasi baru yang bisa ditambahkan dalam proses pembelajaran pelajaran bahasa agar siswa tidak merasa jenuh dan bosan. Selain itu, diharapkan guru pengajar lebih friendly terhadap muridnya dan hendaknya sebagai murid, kita mencintai pelajaran tersebut agar mampu memelajarinya dengan baik. “Percayalah pasti suatu saat nanti ilmu bahasa ini akan ada gunanya.” ucap Dini diikuti anggukan kecil sang adik. (miw/acr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar